Cara Membayar Fidyah
Oleh Ustadz Berik Said hafidzhahullah
Tentang cara membayarkan fidyah maka boleh memilih dengan dua cara berikut:
1) Kita membagikan langsung fidyah itu, baik berupa bahan makanan yang masih mentah atau yang telah matang kepada mereka yang patut menerimanya.
2) Mengundang fakir miskin ke rumah kita sesuai jumlah hari yang ia meninggalkan puasa Ramadhan, kemudian memberikan makanan siap saji kepada mereka.
Hal ini sebagaimana yang dilakukan Anas bi Malik radhiallahu ‘anhu seperti yang dikisahkan oleh Al-Hasan dan Ibrahim rahimahullah yang menceritakan:
فَقَدْ أَطْعَمَ أَنَسٌ بَعْدَ مَا كَبِرَ عَامًا أَوْ عَامَيْنِ، كُلَّ يَوْمٍ مِسْكِينًا، خُبْزًا وَلَحْمًا، وَأَفْطَرَ
"Anas bin Malik radhiallahu ‘anhu manakala telah tua (dan tidak sanggup lagi berpuasa), maka beliau memberi makan selama satu atau dua tahun, setiap satu hari puasa satu orang miskin, roti dan daging, dan beliau tidak berpuasa". [HR. Bukhari, sebelum hadits no.4505]
Adapun tentang memberikan fidyah kepada satu orang miskin yang sama, maka ana gambarkan dulu contoh kasusunya sebagai berikut,
Satu bulan penuh (anggap 30 hari) Ahmad tidak puasa karena telah tua dan tidak sanggup puasa lagi. Bolehkan misalkan dia mengundang setiap hari seorang tetangganya yang miskin (sebut saja namanya Ali) untuk makan di rumahnya sebagai fidyahnya ? Ataukah tidak boleh hanya Ali saja yang diundang makan sebagai fidyahnya dan harus ganti orang miskin lainnya ?
Demikian pula jika fidyahnya berupa makanan mentah yang hendak ia antarkan, bolehkah setiap hari fidyahnya diberikan pada satu orang miskin yang sama atau harus berbeda-beda ?
Jawabannya: Boleh diberikan walau pada satu orang miskin yang sama, boleh pula pada orang miskin yang berbeda-beda.
Hal ini sebagaimana difatwakan Lajnah Ad-Daa’imah yang menegaskan:
ويكفي دفع ذلك إلى فقير واحد أو أكثر
"Boleh membayar fidyah kepada satu orang miskin (yang sama) atau lebih (orang miskin yang berbeda-beda)". (Fatawa Al-Lajnah Ad-Daimah no.15268)
Seorang Ulama dari kalangan Madzhab Syafi’i bahkan menyatakan ini sudah merupakan Ijma’. Ini dikatakan oleh Imam Al-Mardawi rahimahullah:
يجوز صرف الإطعام إلى مسكين واحد جملة واحدة بلا نزاع
"Boleh membayar fidyah makanan kepada satu orang miskin sekaligus sekali, tanpa ada perbedaan pendapat Ulama". (Al-Inshaf III:206)
Sementara itu Ibnu Taimiyyah rahimahullah berkata:
وإذا جمع عشرة مساكين وعشاهم خبزاً وأدماً من أوسط ما يطعم أهله أجزأه ذلك عند أكثر السلف، وهو مذهب أبي حنيفة ومالك وأحمد في إحدى الروايتين وغيرهم، وهو أظهر القولين في الدليل
"Dan jika mengumpulkan sepuluh orang miskin dan memberikan kepada mereka (sebagai fidyah) berupa roti sesuai dengan standar yang biasa ia berikan makanan pada keluarganya, maka hal itu juga dibolehkan menurut kebanyakan Salaf, ini juga (merupakan pendapat) dari Madzhab Abu Hanifah, Malik, Ahmad -dalam salah riwayat dari dua riwayat yang datang dari beliau- dan juga selain mereka. Dan ini pendapat yang lebih jelas dari dua pendapat lain dari sisi pendalilan". (At Tafsiirul Kabiir karya Ibnu Taimiyyah rahimahullah IV:161)
وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وآله وصحبه وسلم
_______
Mau dapat Ilmu ?
Mari bergabung bersama GROUP MANHAJ SALAF
Telegram: http://t.me/Manhaj_salaf1
Youtube: http://youtube.com/ManhajSalafTV
Group WhatsApp: wa.me/6289665842579
Twitter: http://twitter.com/ittibarasul1
Instagram: http://Instagram.com/ittibarasul1
Facebook: http://fb.me/ittibarasul1
Share, yuk! Semoga saudara² kita mendapatkan faidah ilmu dari yang anda bagikan dan menjadi pembuka amal² kebaikan bagi anda yang telah menunjukkan kebaikan. آمِينَ.
Masukan akhi ... Imam Al Mardawi bukan mazhab Syafi'i, Beliau bermanzhab Hambali .. barakallahu fiikum
BalasHapus