Penyebab Banyaknya Musibah Yang Menimpa Suatu Negeri
Oleh Ustadz Berik Said hafidzhahullah
1) Semua musibah tersebut pasti terjadi dengan kehendak dan seizin Allah.
Allah Ta’ala berfirman:
مَا أَصَابَ مِنْ مُصِيبَةٍ إِلَّا بِإِذْنِ اللَّهِ
"Tidak ada satu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali dengan seizin Allah". (QS. At-Taghabun: 11)
Dan Firman-Nya:
مَاۤ اَصَا بَ مِنْ مُّصِيْبَةٍ فِى الْاَ رْضِ وَلَا فِيْۤ اَنْفُسِكُمْ اِلَّا فِيْ كِتٰبٍ مِّنْ قَبْلِ اَنْ نَّبْـرَاَ هَا ۗ اِنَّ ذٰلِكَ عَلَى اللّٰهِ يَسِيْرٌ
"Setiap bencana yang menimpa di bumi dan yang menimpa dirimu sendiri, semuanya telah tertulis dalam Kitab (Lauh Mahfuz) sebelum Kami mewujudkannya. Sungguh, yang demikian itu mudah bagi Allah". (QS. Al-Hadid: 22)
Maka, barangsiapa yang menganggap musibah semisal banjir, gunung meletus dan sebagainya hanya semata-mata bencana alam yang Allah tidak berperan apapun, maka ia kafir murtad.
2) Segala yang terjadi secara pasti bukan karena kezhaliman Allah atas para hamba-Nya.
Allah Ta’ala berfirman:
ذٰلِكَ بِمَا قَدَّمَتْ اَيْدِيْكُمْ وَاَ نَّ اللّٰهَ لَيْسَ بِظَلَّا مٍ لِّلْعَبِيْدِ
"Demikian itu disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri dan sesungguhnya Allah tidak menzalimi hamba-hamba-Nya". (QS. Ali-Imran: 182)
Dan Firman-Nya:
اِنَّ اللّٰهَ لَا يَظْلِمُ النَّا سَ شَيْـئًا وَّلٰـكِنَّ النَّا سَ اَنْفُسَهُمْ يَظْلِمُوْنَ
"Sesungguhnya Allah tidak menzalimi manusia sedikit pun, tetapi manusia itulah yang menzalimi dirinya sendiri". (QS. Yunus 10: Ayat 44)
3) Semua musibah itu terjadi akibat ulah manusia itu sendiri yang sudah kelewat batas dan itu pun sebenarnya lebih banyak yang Allah maafkan.
Dalilnya di samping dua ayat di atas, juga diperkuat ayat berikut, Allah Ta’ala berfirman:
وَمَاۤ اَصَا بَكُمْ مِّنْ مُّصِيْبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ اَيْدِيْكُمْ وَيَعْفُوْا عَنْ كَثِيْرٍ
"Dan musibah apa pun yang menimpa kamu adalah karena perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan banyak (dari kesalahan-kesalahanmu)". (QS. Asy-Syura: 30)
Dan Firman-Nya:
فَكُلًّا اَخَذْنَا بِذَنْبِۢهٖ ۚ فَمِنْهُمْ مَّنْ اَرْسَلْنَا عَلَيْهِ حَا صِبًا ۚ وَمِنْهُمْ مَّنْ اَخَذَتْهُ الصَّيْحَةُ ۚ وَمِنْهُمْ مَّنْ خَسَفْنَا بِهِ الْاَ رْضَ ۚ وَمِنْهُمْ مَّنْ اَغْرَقْنَا ۚ وَمَا كَا نَ اللّٰهُ لِيَـظْلِمَهُمْ وَلٰـكِنْ كَا نُوْۤا اَنْفُسَهُمْ يَظْلِمُوْنَ
"Maka, masing-masing (mereka itu) Kami azab karena dosa-dosanya, diantara mereka ada yang Kami timpakan kepadanya hujan batu kerikil, ada yang ditimpa suara keras yang mengguntur, ada yang Kami benamkan ke dalam Bumi, dan ada pula yang Kami tenggelamkan. Allah sama sekali tidak hendak menzalimi mereka, akan tetapi merekalah yang menzalimi diri mereka sendiri". (QS. Al-'Ankabut: 40)
4) Segala musibah itu terjadi kebanyakan karena kezhaliman masyarakatnya telah sangat mendominasi.
Allah Ta’ala berfirman:
وَمَا كَا نَ رَبُّكَ لِيُهْلِكَ الْقُرٰى بِظُلْمٍ وَّاَهْلُهَا مُصْلِحُوْنَ
"Dan Tuhanmu tidak akan membinasakan negeri-negeri secara zalim, selama penduduknya orang-orang yang berbuat kebaikan". (QS. Hud: 117)
Dan Firman-Nya:
وَمَا كُنَّا مُهْلِكِى الْقُرٰۤى اِلَّا وَاَ هْلُهَا ظٰلِمُوْنَ
"Dan tidak pernah (pula) Kami membinasakan (penduduk) negeri, kecuali penduduknya melakukan kezaliman". (QS. Al-Qasas: 59)
5) Semua musibah itu tidak Allah timpakkan kecuali berbagai peringatan telah disampaikan -di zaman kita peringatan ini tentunya lewat para da’i, ustadz dan semacamnya-.
Allah Ta’ala berfirman:
ذٰلِكَ اَنْ لَّمْ يَكُنْ رَّبُّكَ مُهْلِكَ الْقُرٰى بِظُلْمٍ وَّاَهْلُهَا غٰفِلُوْنَ
"Demikianlah (para Rasul diutus) karena Tuhanmu tidak akan membinasakan suatu negeri secara zalim, sedang penduduknya dalam keadaan lengah (belum tahu)". (QS. Al-An'am: 131)
6) Tujuan didatangkannya segala musibah adalah Allah menakuti hamba-Nya agar hamba-Nya kembali ke jalan yang benar dan agar manusia selalu instropeksi diri karena takut pada adzab Allah.
Saat Allah berbicara tentang adzab yang pernah ditimpakan kepada kaum Tsamud, maka pada ujung ayat-Nya Allah Ta’ala berfirman:
وَمَا نُرْسِلُ بِالْآيَاتِ إِلَّا تَخْوِيفًا
"Dan Kami tidak memberi tanda itu melainkan untuk menakuti". (QS. Al-Isra': 59)
Serta Firman-Nya:
ءَاَمِنْتُمْ مَّنْ فِى السَّمَآءِ اَنْ يَّخْسِفَ بِكُمُ الْاَ رْضَ فَاِ ذَا هِيَ تَمُوْرُ ۙ ، اَمْ اَمِنْتُمْ مَّنْ فِى السَّمَآءِ اَنْ يُّرْسِلَ عَلَيْكُمْ حَا صِبًا ۗ فَسَتَعْلَمُوْنَ كَيْفَ نَذِيْرِ
"Sudah merasa amankah kamu, bahwa Dia yang di langit tidak akan membuat kamu ditelan bumi ketika tiba-tiba ia terguncang?. Atau sudah merasa amankah kamu, bahwa Dia yang di langit tidak akan mengirimkan badai yang berbatu kepadamu? Namun, kelak kamu akan mengetahui bagaimana (akibat mendustakan) peringatan-Ku". (QS. Al-Mulk: 16-17)
Dan Firman-Nya:
ظَهَرَ الْفَسَا دُ فِى الْبَرِّ وَا لْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ اَيْدِى النَّا سِ لِيُذِيْقَهُمْ بَعْضَ الَّذِيْ عَمِلُوْا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُوْنَ
"Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan perbuatan tangan manusia, Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)". (QS. Ar-Rum: 41)
Dan Firman-Nya:
وَلَوْ اَنَّ اَهْلَ الْقُرٰۤى اٰمَنُوْا وَا تَّقَوْا لَـفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكٰتٍ مِّنَ السَّمَآءِ وَا لْاَ رْضِ وَلٰـكِنْ كَذَّبُوْا فَاَ خَذْنٰهُمْ بِمَا كَا نُوْا يَكْسِبُوْنَ
"Dan sekiranya penduduk negeri beriman dan bertakwa, pasti Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi ternyata mereka mendustakan (ayat-ayat Kami), maka Kami siksa mereka sesuai dengan apa yang telah mereka kerjakan". (QS. Al-A'raf: 96)
7) Khusus bagi orang beriman terkadang musibah bisa jadi berkah baik untuk menghapuskan sebagian dosa atau lainnya.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إِذَا أَرَادَ اللَّهُ بِعَبْدِهِ الْخَيْرَ عَجَّلَ لَهُ الْعُقُوبَةَ فِى الدُّنْيَا وَإِذَا أَرَادَ اللَّهُ بِعَبْدِهِ الشَّرَّ أَمْسَكَ عَنْهُ بِذَنْبِهِ حَتَّى يُوَفَّى بِهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
"Jika Allah menginginkan kebaikan pada hamba, Dia akan segerahkan hukumannya di dunia. Jika Allah menghendaki kejelekan padanya, Dia akan mengakhirkan balasan atas dosa yang ia perbuat hingga akan ditunaikan pada hari kiamat kelak". [HR. Turmudzi no.2396. Kata Al-Albani rahimahullah dalam Shahihul Jaami’ 308, Shahih]
Juga sabda Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam:
مَا يُصِيبُ الْمُسْلِمَ مِنْ نَصَبٍ وَلَا وَصَبٍ وَلَا هَمٍّ وَلَا حُزْنٍ وَلَا أَذًى وَلَا غَمٍّ حَتَّى الشَّوْكَةِ يُشَاكُهَا إِلَّا كَفَّرَ اللَّهُ بِهَا مِنْ خَطَايَاهُ
"Tidaklah seorang muslim tertimpa suatu kelelahan, atau penyakit, atau kehawatiran, atau kesedihan, atau gangguan, bahkan duri yang melukainya melainkan Allah akan menghapus kesalahan-kesalahannya". [HSR. Bukhari no.5642 dan Muslim no.2573]
وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وآله وصحبه وسلم
_______
Mau dapat Ilmu ?
Mari bergabung bersama GROUP MANHAJ SALAF
Telegram: http://t.me/Manhaj_salaf1
Youtube: http://youtube.com/ManhajSalafTV
Group WhatsApp: wa.me/6289665842579
Twitter: http://twitter.com/ittibarasul1
Instagram: http://Instagram.com/ittibarasul1
Facebook: http://fb.me/ittibarasul1
Share, yuk! Semoga saudara² kita mendapatkan faidah ilmu dari yang anda bagikan dan menjadi pembuka amal² kebaikan bagi anda yang telah menunjukkan kebaikan. آمِينَ.
Posting Komentar untuk "Penyebab Banyaknya Musibah Yang Menimpa Suatu Negeri"
Berkomentarlah dengan bijak