Jalan Golongan Yang Selamat (Bagian 32)
Cabang-Cabang Iman
Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
الْإِيمَانُ بِضْعٌ وَسَبْعُونَ، أَوْ بِضْعٌ وَسِتُّونَ شُعْبَةً، فَأَفْضَلُهَا قَوْلُ: لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ، وَأَدْنَاهَا إِمَاطَةُ الْأَذَى عَنِ الطَّرِيقِ، وَالْحَيَاءُ شُعْبَةٌ مِنَ الْإِيمَانِ
"Iman itu ada tujuh puluh cabang lebih, atau enam puluh cabang lebih. Yang paling utama, yaitu perkataan Laa ilaaha illallah, dan yang paling ringan, yaitu menyingkirkan gangguan dari jalan. Dan malu itu termasuk bagian dari iman". [HR. Muslim]
Al-Hafizh Ibnu Hajar telah meringkas hal tersebut dalam kitabnya Fathul Baari sesuai keterangan Ibnu Hibban, beliau berkata: "Cabang-cabang ini terbagi dalam amalan hati, lisan dan badan".
1) Amalan Hati.
Adapun amalan hati adalah berupa i’tikad dan niat. Dan ia terdiri dari dua puluh empat sifat (cabang) iman kepada Allah, termasuk di dalamnya iman kepada Dzat dan Sifat-sifat-Nya serta pengesaan bahwasanya Allah adalah:
لَيْسَ كَمِثْلِهٖ شَيْءٌ ۚ وَهُوَ السَّمِيْعُ الْبَصِيْرُ
"Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia. Dan Dialah yang Maha Mendengar dan Maha Melihat". (QS. As-Syuraa: 11)
Dan ber’itikad bahwa selain Dia adalah baru, makhluk. Beriman kepada Allah, beriman kepada malaikat-malaikat, kitab-kitab dan para Rasul-Nya. Beriman kepada qadar (ketentuan) Allah, yang baik maupun yang buruk.
Beriman kepada hari Akhirat, termasuk di dalamnya pertanyaan di dalam kubur, kenikmatan dan azab-Nya, kebangkitan dan pengumpulan di Padang Mahsyar, hisab (perhitungan amal), mizan (timbangan amal), shirath (titian di atas Neraka), Surga dan Neraka.
Kecintaan kepada Allah, cinta dan marah karena Allah. Kecintaan kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan yakin atas keagungan beliau, termasuk di dalamnya bershalawat atas Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan mengikuti sunnahnya.
Ikhlas, termasuk di dalamnya meninggalkan riya dan nifaq. Taubat dan takut, berharap, syukur dan menepati janji, sabar, ridha dengan qadha dan qadhar, tawakkal, kasih sayang dan tawadhu (rendah hati), termasuk di dalamnya menghormati yang tua, mengasihi yang kecil, meninggalkan sifat sombong dan bangga diri, meninggalkan dengki, iri hati, dan emosi.
2) Perbuatan Lisan.
Ia terdiri dari tujuh cabang: Mengucapkan kalimat tauhid, yaitu bersaksi bahwa tidak ada Tuhan yang berhak di sembah kecuali Allah dan bahwa Muhammad adalah rasul Allah, membaca Al-Quran, belajar ilmu dan mengajarkannya, berdoa, zikir, termasuk di dalamnya istighfar (memohon ampun kepada Allah), bertasbih mengucapkan, "Subhanallah", dan menjauhi perkataan yang sia-sia.
3) Amalan Badan.
Ia terdiri dari tiga puluh delapan cabang:
a. Yang berkaitan dengan anggota badan ada 15 cabang.
Bersuci baik secara lahiriyah maupun hukumiah: termasuk di dalamnya menjauhi barang-barang najis, menutup aurat, shalat fardhu dan sunnat, zakat, memerdekakan budak. Dermawan, termasuk di dalamnya memberikan makan orang lain, memuliakan tamu. Puasa baik fardhu maupun sunnah, i’tikaf, mencari lailatul qadar, haji, umrah dan thawaf.
Lari dari musuh untuk mempertahankan agama, termasuk di dalamnya hijrah dari negeri musyrik ke negeri iman. Memenuhi nadzar, berhati-hati dalam soal sumpah (yakni bersumpah dengan nama Allah secara jujur, hanya ketika sangat membutuhkan hal itu), memenuhi kaffarat (denda), misalnya kaffarat sumpah, kaffarat hubungan suami-istri di bulan Ramadhan.
b. Yang berkaitan dengan nafsu.
Ia terdiri dari enam cabang: Menjaga diri dari perbuatan maksiat (zina) dengan menikah, memenuhi hak-hak keluarga, berbakti kepada kedua orang tua, termasuk di dalamnya tidak mendurhakainya, mendidik anak. Silaturahim, taat kepada penguasa (dalam hal-hal yang tidak merupakan maksiat kepada Allah), dan kasih sayang kepada hamba sahaya.
c. Yang berkaitan dengan masyarakat luas.
Ia terdiri dari tujuh belas cabang: Menegakkan kepemimpinan secara adil, mengikuti jamaah, taat kepada ulil amri, melakukan ishlah (perbaikan dan perdamaian) di antara manusia termasuk di dalamnya memerangi orang-orang khawarij dan para pemberontak. Tolong-menolong dalam kebaikan dan ketakwaan, termasuk di dalamnya amar makruf nahi munkar (memerintahkan kebaikan dan melarang dari kemungkaran), melaksanakan hudud (hukuman-hukuman yang telah ditetapkan Allah).
Jihad, termasuk di dalamnya menjaga wilayah Islam dari serangan musuh, melaksanakan amanat, di antaranya merealisasikan pembagian seperlima dari rampasan perang: Hutang dan pembayaran, memuliakan tetangga, bergaul secara baik, termasuk di dalamnya mencari harta secara halal. Menginfakkan harta pada yang berhak, termasuk di dalamnya meninggalkan sikap boros dan foya-foya. Menjawab salam, mendoakan orang bersin yang mengucapkan, "Alhamdulillah", mencegah diri dari menimpakan bahaya kepada manusia, menjauhi perkara yang tidak bermanfaat serta menyingkirkan kotoran yang mengganggu manusia dari jalan.
Hadis di muka menunjukkan, bahwa tauhid (kalimat laa ilaaha illallah) adalah cabang iman yang paling tinggi dan paling utama. Oleh karena itu, para dai hendaknya memulai dakwahnya dari cabang iman yang paling utama, kemudian baru cabang-cabang lain yang ada di bawahnya. Dengan kata lain, membangun pondasi terlebih dahulu (tauhid), sebelum mendirikan bangunan (cabang-cabang iman yang lain). Mendahulukan hal yang terpenting, kemudian disusul hal-hal yang penting.
Tauhid adalah yang mempersatukan bangsa Arab dan bangsa asing lainnya atas dasar Islam. Dari persatuan itu, tegaklah Daulah Islamiyah sebagai Daulah Tauhid.
وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وآله وصحبه وسلم
Sumber: Kitab Minhaj al-Firqah an-Najiyah wa Ath-Tha’ifah al-Manshurah (Jalan Golongan Yang Selamat) Karya Syaikh Muhammad bin Jamil Zain
_______
Mau dapat Ilmu ?
Mari bergabung bersama GROUP MANHAJ SALAF
Telegram: http://t.me/Manhaj_salaf1
Youtube: http://youtube.com/ittibarasul1
Group WhatsApp: wa.me/6289665842579
Twitter: http://twitter.com/ittibarasul1
Instagram: http://Instagram.com/ittibarasul1
Facebook: http://fb.me/ittibarasul1
Share, yuk! Semoga saudara² kita mendapatkan faidah ilmu dari yang anda bagikan dan menjadi pembuka amal² kebaikan bagi anda yang telah menunjukkan kebaikan. آمِينَ.
Posting Komentar untuk "Jalan Golongan Yang Selamat (Bagian 32)"
Berkomentarlah dengan bijak