Hal-Hal Yang Bisa Memalingkan Seseorang Dari Kebenaran (Bagian 5)
Kemudian, diantara perkara yang menghalangi seseorang dari kebenaran yaitu, Al-Khauf (ketakutan). Baik takut kepada orang, takut kepada teman, takut kepada keluarga untuk ditinggalkan dan yang lainnya. Ketakutan-ketakutan ini yang menghalangi seseorang untuk mengikuti kebenaran.
Heraclius ketika mendengar akan kenabian Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam sementara ia telah mengetahui dengan keilmuannya (bahwa) akan datangnya seorang Nabi di akhir zaman dan ia merasa yakin bahwa Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam itulah Nabi yang dimaksud.
Namun, kemudian ketika ia mengumpulkan para pembesar Romawi dan ternyata mereka tidak mau beriman, Heraclius merasa takut untuk kehilangan kedudukan.
Maka itulah yang menyebabkan Heraclius tidak mau menerima kebenaran, tidak mau masuk Islam.
Ibnul Qayyim rahimahullah berkata dalam Kitab Hidayatul Hayari hal.18:
فإن هر قل عر ف الحق وهمَّ با لد خول فِي اﻹ سلام فلم يطاو عه قو مه، و خافهم على نفسه، فاختار الكفر على اﻹ سلام بعد ما تبيَّن له الْهُدى
"Heraclius mengetahui kebenaran dan ia ingin sekali masuk Islam, tapi sayang rakyatnya dan kaumnya tidak mau menaatinya sehingga ia merasa khawatir atas dirinya (dia takut kehilangan kekuasaan tersebut), sehingga ia lebih memilih kekufuran dari pada Islam. Padahal sudah jelas kepadanya petunjuk".
Lihatlah, takut kehilangan jabatan, takut kehilangan pamor, takut kehilangan kedudukan, takut ditinggalkan teman-teman, takut dicela, takut dituduh teroris, takut dianggap ekstrim, takut disebut wahabi dan yang lainnya dari ketakutan-ketakutan yang tidak beralasan, itu membuat seseorang akhirnya menjauhi kebenaran atau tidak bisa mendapatkan kebenaran.
Demikian pula para penyeru kepada kebenaran takut untuk menyampaikan kebenaran. Ketika penyeru kebenaran itu takut untuk menyampaikan kebenaran, takut nanti dimusuhi orang dan takut-takut yang tidak beralasan tentunya, akhirnya ia pun menyembunyikan kebenaran sehingga orang pun tidak mengetahui kebenaran gara-gara mereka.
Sementara Allah Subhanahu wa Ta’ala telah mengambil perjanjian dari para ahli ilmu untuk menyampaikan ilmu yang telah mereka ketahui.
Allah Ta’ala berfirman:
وَإِذْ أَخَذَ اللَّهُ مِيثَاقَ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ لَتُبَيِّنُنَّهُ لِلنَّاسِ وَلا تَكْتُمُونَهُ
"Dan ingatlah ketika Allah mengambil perjanjian dari orang-orang yang diberikan Alkitab. Hendaklah kalian menjelaskannya kepada manusia. Dan jangan kalian menyembunyikan ilmu tersebut dari manusia". (QS. Ali Imran: 187)
Maka ini merupakan perjanjian yang Allah Subhanahu wa Ta’ala ambil dari para ahli ilmu untuk tegak dan sabar menyampaikan kebenaran. Maka, apabila para ahli ilmu ketakutan untuk menyampaikan kebenaran maka orang semakin tersesat jalannya.
Maka, inilah orang yang ketakutan, (takut) kehilangan ilmu dan yang lainnya, kehilangan dunia. Dia tidak bisa mendapatkan kebenaran. Penyeru-penyeru kebenaran, ketika takut untuk menyampaikan kebenaranpun juga orang akhirnya terhalang dari kebenaran.
Maka, kewajiban kita adalah berusaha untuk bertawakkal kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Berusaha yakin bahwasanya manusia tidak akan bisa memberikan mudharat atau pun manfa’at kecuali dengan izin Allah Subhana wa Ta’ala. Wallahu a’lam
وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وآله وصحبه وسلم
Dari kitab yang berjudul “Showarif ‘Anil Haq“, tentang Hal-Hal Yang Bisa Memalingkan Seseorang Dari Kebenaran, ditulis oleh Syaikh Hamd bin Ibrahim Al-Utsman hafidzhahullah
Ustadz Abu Yahya Badrusalam Lc. hafidzhahullah
•┈┈•••○○❁🌻💠🌻❁○○•••┈┈•
Mau dapat Ilmu ?
Mari bergabung bersama GROUP MANHAJ SALAF
📮 Telegram: http://t.me/Manhaj_salaf1
🎥 Youtube: http://youtube.com/ittibarasul1
📱 Group WhatsApp: wa.me/62895383230460
📧 Twitter: http://twitter.com/ittibarasul1
🌐 Web: dakwahmanhajsalaf.com
📷 Instagram: http://Instagram.com/ittibarasul1
🇫 Facebook: http://fb.me/ittibarasul1
Share, yuk! Semoga saudara² kita mendapatkan faidah ilmu dari yang anda bagikan dan menjadi pembuka amal² kebaikan bagi anda yang telah menunjukkan kebaikan. آمِينَ.
Posting Komentar untuk "Hal-Hal Yang Bisa Memalingkan Seseorang Dari Kebenaran (Bagian 5)"
Berkomentarlah dengan bijak