Bukan Sebuah Toleransi, Namun Kekufuran
Oleh Ustadz Abu Abd rahman bin Muhammad Suud Al Atsary hafidzhahullah
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman, mengingatkan makar orang-orang kafir:
و دوا لو تدهن فيدهنون
"Dan mereka berharap kalian bersikap mencari muka/lunak kepada mereka (orang kafir) sehingga mereka pun bersikap lunak". (QS. Al-Qalam: 9)
Syaikh Shalih bin Abdullah bin Humaid berkata: "Makanya, mereka orang kafir berharap ku dapat condong kepada mereka, dan berharap kamu meninggalkan kebenaran yang ada padamu, sebab itu mereka menampakkan kelembutan padamu, agar kamu condong kepada mereka". (Tafsir mukhtashar, Markaz tafsir Riyadh)
Bangsa yang terjajah adalah bangsa yang mewarisi sifat-sifat rendah diri, bahkan pada penjajahnya. Dan kita melihat hari ini, apa yang datang dari orang kafir, serasa indah, maju, dan berperadaban.
Lebih dari itu, rasa rendah diri itu juga muncul pada rana agama, sehingga muncul rasa cari muka dan merasa rendah pada kekafiran dan orang kafir.
Orang-orang yang di jadikan panutan dari kalangan tokoh agama, malah menghasung kemungkaran, bahkan itu adalah kekafiran. Agar kita sedikit bersikap longgar, ndepe ndepe di depan orang kafir. Dan merasa sungkan, bila tidak ikut "bertoleransi" (?),
Akhirnya muncul musibah, kaum muslimin di paksa (?) untuk wajib ikut merayakan natal, ikut kebaktian, mengisi acara gereja, minimal sungkan untuk tidak mengucapkan natal dan ikut tahun baru. Hal ini di sadari atau tidak merupakan kekufuran.
Sementara, mereka para tokoh, seakan tidak bisa makan, kecuali mengemis di depan pintu-pintu gereja dan tempat penyembahan berhala, dan menggiring ummatnya dan menjual mereka, untuk kepentingan dunia mereka. Yang di giring bak kerbau yang tidak berakal karena telah tergadaikan agamanya kepada kyai (?)
Sementara, kyainya adalah tokoh-tokoh jahat, yang mempolitisir ummat untuk kepentingan dunianya.
"Ya Allah kami berdoa kepada Mu, siapapun yang menginginkan keburukan bagi kaum muslimin, kembalikan keburukan itu pada mereka".
اللهم من ارد للمسلمين سوء فاشغله في نفسه ، و رد كيده في نخر ، و أجعل تدبيره تدميرا عليه.
________
Subuh, Sidoarjo. Oleh yang butuh dan mengharapkan ampunan Rabb-Nya.
🔰 @Manhaj_salaf1
•┈┈•••○○❁🌻💠🌻❁○○•••┈┈•
Mau dapat Ilmu ?
Mari bergabung bersama GROUP MANHAJ SALAF
📮 Telegram: http://t.me/Manhaj_salaf1
🎥 Youtube: http://youtube.com/ittibarasul1
📱 Group WhatsApp: 089665842579
📧 Twitter: http://twitter.com/ittibarasul1
🌐 Web: dakwahmanhajsalaf.com
📷 Instagram: http://Instagram.com/ittibarasul1
🇫 Facebook: http://fb.me/ittibarasul1
Share, yuk! Semoga saudara² kita mendapatkan faidah ilmu dari yang anda bagikan dan menjadi pembuka amal² kebaikan bagi anda yang telah menunjukkan kebaikan. آمِينَ.
Posting Komentar untuk "Bukan Sebuah Toleransi, Namun Kekufuran"
Berkomentarlah dengan bijak