Aqidah & Manhaj -Kaidah Yang Ke 42-
Bahwasanya mereka mewaspadai dari menyerupai orang-orang Kafir, dan dari mengikuti jalan mereka. Artinya, Ahlussunnah wal Jama’ah senantiasa berusaha untuk mengingatkan ummat, jangan sampai kita menyerupai orang-orang Kafir, kenapa? Karena hal itu dilarang oleh Allah dan Rasul-Nya.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ
Ini menunjukkan dan bahkan merupakan ancaman berat bagi orang-orang yang menyerupai orang-orang Kafirin bahwa jika ia sengaja menyerupai mereka, maka ia dimasukkan dalam golongan mereka, dimana dzahir hadits ini menunjukkan kekufuran pelakunya. Tapi para Ulama memberikan padanya perincian.
Orang yang menyerupai orang Kafir jika memang karena menyerupainya karena rasa senang, rasa bangga dengan agama dan keyakinan orang-orang Kafirin, maka ini bisa mengeluarkan pelakunya dari Islam. Tapi jika tidak disertai dengan keyakinan seperti itu maka ia termasuk pelaku dosa besar. Dan menyerupai orang-orang Kafirin ini, walaupun niat kita atau diri kita tidak ada niat untuk menyetujui agama mereka, akan tetapi secara mutlak hal itu perkara yang dilarang.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda dari hadits Abu Hurairah radhiallahu 'anhu:
لَتَتَّبِعُنَّ سَنَنَ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ شِبْرًا بِشِبْرٍ وَذِرَاعًا بِذِرَاعٍ حَتَّى لَوْ دَخَلُوا فِي جُحْرِ ضَبٍّ لَاتَّبَعْتُمُوهُمْ
"Benar-benar kalian akan mengikuti ummat-ummat sebelum kalian, sehasta demi sehasta, sejengkal demi sejengkal, sedepa demi sedepa, sampai-sampai kalau salah seorang dari mereka masuk ke lubang Dhab, kalian akan ikuti masuk padanya".
Lalu Abu Hurairah berkata: Silahkan kalian baca firman Allah:
"Bagaikan orang-orang sebelum kalian, dahulu mereka lebih kuat dan lebih banyak harta dan anak-anaknya dan mereka telah menikmati kenikmatan mereka di dunia. Kalian juga ikut mengikuti, menikmati, kenikmatan kalian sebagaimana orang-orang sebelum kalian telah menikmati kenikmatan mereka dan kalianpun tenggelam dalam perkara yang mereka tenggelam padanya. Mereka itu orang-orang yang batal amalannya di dunia dan di akhirat. Dan mereka itu orang-orang yang merugi". (QS. At-Taubah: 69)
Disini Allah Subhanahu wa Ta’ala menyebutkan bahwa kalian akan seperti mereka, sebagai pembenaran terhadap apa yang Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam kabarkan dalam hadits ini. Maka, kewajiban atas kita saudaraku untuk segala macam yang kita pakai, pakaian dan yang lainnya, kita harus pertanyakan, apakah itu adalah merupakan Tasyabbuh atau tidak.
Dan yang perlu kita pahami juga bahwa Tasyabbuh itu dalam perkara-perkara yang khusus orang-orang Kafirin dan merupakan syi'ar agama mereka juga. Adapun jika itu tidak khusus dan tidak menjadi ciri-ciri khusus orang Kafir maka itu tidak disebut Tasyabbuh. Contoh, kalau kita memakai jam tangan, mereka memakai jam tangan, apakah berarti kita Tasyabbuh? Tentu tidak, Tasyabbuh itu kalau itu adalah khusus mereka dan menjadi ciri mereka, makanya disebut dalam hadits bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah memakai jubah Romawi.
Syaikh Albani berkata: "Itu menunjukkan bahwa Tasyabbuh itu hanya dalam perkara yang merupakan kekhususan orang-orang Kafirin. Adapun yang bukan kekhususan mereka itu diperbolehkan".
Wallahu a'lam
Dari buku yang berjudul "Al Ishbaah Fii Bayani Manhajis Salaf Tarbiyati wal Ishlah", tentang Manhaj Salaf Dalam Masalah Tarbiyah dan Perbaikan, ditulis oleh Syaikh Al Ubailaan حفظه الله تعالى
Oleh Ustadz Abu Yahya Badrusalam Lc. حفظه الله تعالى
________
Mau dapat Ilmu ?
Mari bergabung bersama GROUP MANHAJ SALAF
Telegram: http://t.me/Manhaj_salaf1
Whatshapp: 089665842579
Lalu Abu Hurairah berkata: Silahkan kalian baca firman Allah:
كَٱلَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ كَانُوٓا۟ أَشَدَّ مِنكُمْ قُوَّةً وَأَكْثَرَ أَمْوَٰلًا وَأَوْلَٰدًا فَٱسْتَمْتَعُوا۟ بِخَلَٰقِهِمْ فَٱسْتَمْتَعْتُم بِخَلَٰقِكُمْ كَمَا ٱسْتَمْتَعَ ٱلَّذِينَ مِن قَبْلِكُم بِخَلَٰقِهِمْ وَخُضْتُمْ كَٱلَّذِى خَاضُوٓا۟ أُو۟لَٰٓئِكَ حَبِطَتْ أَعْمَٰلُهُمْ فِى ٱلدُّنْيَا وَٱلْءَاخِرَةِ وَأُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ ٱلْخَٰسِرُونَ
"Bagaikan orang-orang sebelum kalian, dahulu mereka lebih kuat dan lebih banyak harta dan anak-anaknya dan mereka telah menikmati kenikmatan mereka di dunia. Kalian juga ikut mengikuti, menikmati, kenikmatan kalian sebagaimana orang-orang sebelum kalian telah menikmati kenikmatan mereka dan kalianpun tenggelam dalam perkara yang mereka tenggelam padanya. Mereka itu orang-orang yang batal amalannya di dunia dan di akhirat. Dan mereka itu orang-orang yang merugi". (QS. At-Taubah: 69)
Disini Allah Subhanahu wa Ta’ala menyebutkan bahwa kalian akan seperti mereka, sebagai pembenaran terhadap apa yang Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam kabarkan dalam hadits ini. Maka, kewajiban atas kita saudaraku untuk segala macam yang kita pakai, pakaian dan yang lainnya, kita harus pertanyakan, apakah itu adalah merupakan Tasyabbuh atau tidak.
Dan yang perlu kita pahami juga bahwa Tasyabbuh itu dalam perkara-perkara yang khusus orang-orang Kafirin dan merupakan syi'ar agama mereka juga. Adapun jika itu tidak khusus dan tidak menjadi ciri-ciri khusus orang Kafir maka itu tidak disebut Tasyabbuh. Contoh, kalau kita memakai jam tangan, mereka memakai jam tangan, apakah berarti kita Tasyabbuh? Tentu tidak, Tasyabbuh itu kalau itu adalah khusus mereka dan menjadi ciri mereka, makanya disebut dalam hadits bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah memakai jubah Romawi.
Syaikh Albani berkata: "Itu menunjukkan bahwa Tasyabbuh itu hanya dalam perkara yang merupakan kekhususan orang-orang Kafirin. Adapun yang bukan kekhususan mereka itu diperbolehkan".
Wallahu a'lam
Dari buku yang berjudul "Al Ishbaah Fii Bayani Manhajis Salaf Tarbiyati wal Ishlah", tentang Manhaj Salaf Dalam Masalah Tarbiyah dan Perbaikan, ditulis oleh Syaikh Al Ubailaan حفظه الله تعالى
Oleh Ustadz Abu Yahya Badrusalam Lc. حفظه الله تعالى
________
Mau dapat Ilmu ?
Mari bergabung bersama GROUP MANHAJ SALAF
Telegram: http://t.me/Manhaj_salaf1
Whatshapp: 089665842579
Web: dakwahmanhajsalaf.com
Instagram: bit.ly/ittibarasul1
Fanspage: fb.me/ittibarasul1
Share, yuk! Semoga saudara² kita mendapatkan faidah ilmu dari yang anda bagikan dan menjadi pembuka amal² kebaikan bagi anda yang telah menunjukkan kebaikan. آمِينَ.
Instagram: bit.ly/ittibarasul1
Fanspage: fb.me/ittibarasul1
Share, yuk! Semoga saudara² kita mendapatkan faidah ilmu dari yang anda bagikan dan menjadi pembuka amal² kebaikan bagi anda yang telah menunjukkan kebaikan. آمِينَ.
Posting Komentar untuk "Aqidah & Manhaj -Kaidah Yang Ke 42-"
Berkomentarlah dengan bijak