Aqidah & Manhaj -Kaidah Yang Ke 34-
Bahaya ahli bid’ah terhadap kaum muslimin terkadang lebih besar daripada bahaya orang-orang kafir. Ini kalimat banyak orang yang tidak menerimanya, namun kalau kita perhatikan dengan hati yang dingin dan kenyataan serta dalil-dalil memang keadaannya demikian terkadang.
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata: "Menolak atau mencegah kedzaliman orang-orang ahli bid’ah itu wajib secara fardu kifayah dengan kesepakatan kaum muslimin".
Dimana Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam ketika mensifati orang-orang khawarij, beliau bersabda: "Seburuk-buruknya orang yang terbunuh dikolong langit itu orang Khawarij, dan sebaik-baiknya orang yang dibunuh adalah yang dibunuh oleh orang Khawarij". [Dikeluarkan oleh Tirmidzi dan yang lainnya]
Hadits ini menyebutkan bahwa seburuk-buruknya orang yang terbunuh di kolong langit itu adalah orang-orang Khawarij.
Siapa orang Khawarij? Itu yang mengkafirkan kaum muslimin dan menghalalkan darah mereka. Dimana kerusakan mereka langsung menimpa kaum muslimin.
Oleh karena itu, orang-orang ahli bid’ah itu, merusak dien, merusak agama secara langsung, dan pemikiran mereka yang menyesatkan. Sementara orang-orang kafir ketika mereka merusak, mereka merusak melalui ahli bid’ah, mereka tidak akan bisa merusak secara langsung, karena kaum muslimin tahu dia kafir. Tidak mungkin seorang pendeta berceramah di depan kaum muslimin. Pasti kaum muslimin akan segera menolaknya. Tidak mungkin orang kafir berceramah di depan langsung kaum muslimin, pasti kaum muslimin akan menolaknya.
Maka, mereka menggunakan orang-orang yang mempunyai pemikiran sesat, seperti orang-orang khawarij untuk merusak citra Islam, orang-orang Shufi untuk mematikan jihad fiisabilillah yang syar’i, demikian pula mematikan ilmu-ilmu Islam. Karena sufi itu paling anti terhadap ilmu-ilmu hadits dan lainnya, demikian pula murji’ah yang mengatakan bahwa amal tidak termasuk iman, sehingga mereka mengaggap bahwa maksiat tidak mempengaruhi keimanan. Tentu ini sangat menjadikan kesempatan emas orang-orang kafir untuk melariskan kemaksiatan di tengah kaum muslimin.
Demikian pemikiran orang Mu’tazilah yang mengatakan akal lebih tinggi dari pada dalil. Untuk ini menjadi pintu yang empuk bagi orang-orang kafir untuk mengotak-atik Islam dengan akal-akal pemikiran, dengan dalih bahwa akal lebih tinggi. Demikian pula orang sufi yang mengatakan bahwa wali lebih tinggi dari Nabi dan Rasul. Tentu ini menjadi sebuah kesempatan untuk orang kafir pura-pura masuk Islam. Kalau dianggaplah ia seorang wali, lalu ia berbicara dengan pembicaraan yang jauh dari Al-Quran dan Hadits.
Sementara manusia menganggap dia seorang wali, sehingga inilah memang kerusakan yang di timbulkan ahli bid’ah terhadap Islam dan kaum muslimin langsung. Oleh karena itulah Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam ketika mensifati orang-orang khawarij, "Seburuk-buruknya orang yang terbunuh adalah orang-orang Khawarij".
Abu Sa’id Al-Khudri berkata: "Memerangi orang khawarij bagi saya lebih agung dari pada memerangi orang-orang kafir". Sampai demikian Abu Sa’id Al -Khudri ia mengatakkan.
Namun tentu pahamilah, bahwa ini terkadang orang-orang ahli bid’ah itu lebih berbahaya, kenapa? Karena mereka dengan pemikiran mereka yang menyesatkan itu langsung menghancurkan pondasi-pondasi Islam, Aqidah Islamiyah, demikian pula banyak sekali daripada keyakinan-keyakinan Ahlusunnah wal Jama’ah. Wallahu a’lam.
Dari buku yang berjudul "Al Ishbaah Fii Bayani Manhajis Salaf Tarbiyati wal Ishlah", tentang Manhaj Salaf Dalam Masalah Tarbiyah dan Perbaikan, ditulis oleh Syaikh Al Ubailaan حفظه الله تعالى.
Oleh Ustadz Abu Yahya Badrusalam Lc. حفظه الله تعالى
_____
Mau dapat Ilmu ?
Mari bergabung bersama GROUP MANHAJ SALAF
Telegram: http://t.me/Manhaj_salaf1
Youtube: http://youtube.com/ittibarasul1
Group WhatsApp: wa.me/62895383230460
Twitter: http://twitter.com/ittibarasul1
Instagram: http://Instagram.com/ittibarasul1
Facebook: http://fb.me/ittibarasul1
Share, yuk! Semoga saudara² kita mendapatkan faidah ilmu dari yang anda bagikan dan menjadi pembuka amal² kebaikan bagi anda yang telah menunjukkan kebaikan. آمِينَ.
Posting Komentar untuk "Aqidah & Manhaj -Kaidah Yang Ke 34-"
Berkomentarlah dengan bijak