Aqidah & Manhaj -Kaidah Yang Ke 27-
Mereka mewaspadai tata cara ahli bid’ah yang menuduh para Ulama yang mengikuti Manhaj Salaf, dengan tuduhan bahwa mereka itu radikal. Maka kita waspadai tata cara seperti itu, karena itulah tata cara ahli bid’ah agar manusia lari dari kebenaran.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
وَإِنْ كَادُوا لَيَفْتِنُونَكَ عَنِ الَّذِي أَوْحَيْنَا إِلَيْكَ لِتَفْتَرِيَ عَلَيْنَا غَيْرَهُ ۖ وَإِذًا لَاتَّخَذُوكَ خَلِيلًا
"Dan mereka hampir memalingkan engkau (Muhammad) dari apa yang telah Kami wahyukan kepadamu, agar engkau mengada-ada yang lain terhadap Kami, dan jika demikian tentu mereka menjadikan engkau Shahabat yang setia". (QS. Al Isra: 73).
Artinya mereka berusaha terus memberikan tuduhan-tuduhan yang bermacam-macam kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, agar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak membawa kebenaran, agar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sesuai dengan keinginan mereka dengan berbagai macam cara dan tuduhan.
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah berkata: “Apa yang kalian sebutkan berupa ucapan yang lemah lembut dan berbicara yang lebih baik dan kalian tahu bahwa aku manusia yang paling banyak menggunakan kelembutan”.
Akan tetapi kata beliau segala sesuatu pada tempatnya. Sementara Allah dan Rasul-Nya memerintahkan kita bersikap keras terhadap orang yang bersikap zalim dan memusuhi Al Qur’an dan Sunnah. Dan kitapun juga sikapi dengan yang sama. Kita diperintahkan untuk mengajak bicara mereka dengan sikap yang lebih baik jika mereka berbuat seperti itu.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
وَلِلَّهِ الْعِزَّةُ وَلِرَسُولِهِ وَلِلْمُؤْمِنِينَ
“Milik Allah-lah kemuliaan (‘izzah) dan juga milik Rasul-Nya dan milik kaum mukminin“. (QS. Al Munafiqun: 8).
Allah Ta'ala juga berfirman:
إِنَّ الَّذِينَ يُحَادُّونَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ أُولَٰئِكَ فِي الْأَذَلِّينَ
“Sesungguhnya orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya mereka itu orang-orang yang berada dalam kerendahan“. (QS. Al Mujadila: 20).
Dan hendaklah kita ketahui, kata beliau: “Bahwa tidak boleh kita mengharapkan keridhaan makhluk hal ini”.
Mau mencerca, mau gimana, terserah. Karena...
1) Bahwa mengharapkan ridha mahluk itu tidak mungkin.
Imam Asy-Syafi’i rahimahullah berkata:
رِضَا النَّاسِ غَايَةٌ لاَ تُدْرَكُ
“Keridhaan manusia itu tujuan yang tidak mungkin dicapai. Hendaklah kamu berpegang kepada yang membenahi dirimu. Pegang ia dan tinggalkan selain itu”.
Dan jangan kamu merasa risih dengan ledekan-ledekan manusia kepadamu.
2) Bahwa kita diperintahkan untuk mengharap dan mencari ridha Allah dan Rasul-Nya.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
وَاللَّهُ وَرَسُولُهُ أَحَقُّ أَنْ يُرْضُوهُ
“Allah dan Rasul-Nya lebih berhak, mereka cari ridha-Nya“.(QS. At Taubah: 62).
Maka kewajiban adalah takut kepada Allah daripada kepada manusia. Kewajiban kita adalah jangan sampai kita hanya karena takut kepada manusia kemudian kita tinggalkan yang diperintahkan oleh Allah dan Rasul-Nya. Maka kita berusaha untuk membantah para ahli bid’ah itu dengan hujjah-hujjah yang kuat agar manusia memahami dan mengetahui tentang hakikatnya, sehingga pada waktu itu kita telah membela kebenaran dan ini termasuk jihad yang besar. Wallahu a’lam.
Dari buku yang berjudul “Al Ishbaah Fii Bayani Manhajis Salaf Tarbiyati wal Ishlah“, tentang Manhaj Salaf Dalam Masalah Tarbiyah dan Perbaikan, ditulis oleh Syaikh Al Ubailaan حفظه الله تعالى.
Oleh Ustadz Abu Yahya Badrusalam Lc, حفظه الله تعالى.
🔰 Manhaj_salaf1
•┈┈•••○○❁🌻💠🌻❁○○•••┈┈•
Mau dapat Ilmu ?
Mari bergabung bersama GROUP MANHAJ SALAF
📮 Telegram : http://t.me/Manhaj_salaf1
📱 Whatshapp : 089665842579
🌐 Web : dakwahmanhajsalaf.com
📷 Instagram : bit.ly/ittibarasul1
🇫 Fanspage : fb.me/ittibarasul1
Share, yuk! Semoga saudara² kita mendapatkan faidah ilmu dari yang anda bagikan dan menjadi pembuka amal² kebaikan bagi anda yang telah menunjukkan kebaikan. آمِينَ.
Menghadapi fitnah yang banyak ini hendaklah kita pegang erat yakni Al-Qur'an dan Sunnah nabi saw, jika perlu gigitlah dgn gigi geraham kita,agar kita diselamatkan oleh Allah dunia sampai akhirat, aamiin2 yaa robbal'aalamiin.
BalasHapus