Hukum Seputar Memotong Kuku
Oleh Ustadz Berik Said hafidzhahullah
Di sini ada beberapa permasalahan yang ingin ana jelaskan.
1) Benarkah disunnahkan untuk tidak memanjangkan kuku?
Ya, tak diragukan lagi bahwa tidak memanjangkan kuku merupakan suatu sunnah.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
الْفِطْرَةُ خَمْسٌ الْخِتَانُ وَالِاسْتِحْدَادُ وَقَصُّ الشَّارِبِ وَتَقْلِيمُ الْأَظْفَارِ وَنَتْفُ الْآبَاطِ
“Ada lima jenis fithrah/kesucian, yaitu (1) khitan, (2) mencukur bulu kemaluan, (3) memotong kumis, (4) memotong kuku, serta (5) mencabut bulu ketiak“. [HSR. Bukhari no. 5891, Muslim no. 258 bersumber dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu].
2) Benarkah batasan maksimal memanjangkan bulu kemaluan, bulu ketiak, kumis, serta kuku itu 40 hari?
Benar. Anas bin Malik radhiallahu ‘anhu menceritakan:
وُقِّتَ لَنَا فِى قَصِّ الشَّارِبِ وَتَقْلِيمِ الأَظْفَارِ وَنَتْفِ الإِبْطِ وَحَلْقِ الْعَانَةِ أَنْ لاَ نَتْرُكَ أَكْثَرَ مِنْ أَرْبَعِينَ
“Kami diberi batasan maksimal dalam perkara memendekkan kumis, memotong kuku, mencabut bulu (ketiak -pent), mencukur bulu kemaluan, agar semua itu tak boleh dibiarkan (tumbuh memanjang -pent) lebih dari 40". [HSR. Muslim no. 258].
Dalam suatu riwayat disebut hari, dan dalam riwayat lain disebutkan malam.
Atas dasar ini sebagian Ulama bahkan menyatakan haramnya seseorang memanjangkan dan tak mencukur perkara di atas lebih dari 40 hari.
Ini diantaranya adalah pendapat dari Madzhab Hanafi (Hasyiah Ibnu ‘Abidin VI:407), Asy Syaukani rahimahullah (Nailul Authar I:143), Syaikh bin Baz rahimahullah (Majmu’ Fatwa Bin Baaz X:50).
3) Benarkah dimakruhkan/dibenci memotong kuku pada malam hari?
Syaikh bin Baz rahimahullah berkata:
قص الأظافر بالليل أو بالنهار جائز، في الليل والنهار مطلقًا مشروع.
"Memotong kuku-kuku jari baik di malam hari maupun di siang hari adalah boleh. Secara mutlak hal itu disyari'atkan baik dilakukan pada malam maupun siang hari". https://binbaz.org.sa/fatwas/1452/
4) Benarkah ada urutan utama kuku jari mana dulu yang dipotong?
Imam Nawawi rahimahullah memang pernah berkata: "Dianjurkan memulai dari kedua tangan sebelum kedua kaki. Dimulai dari jari telunjuk (tangan) kanan, jari tengah, jari manis, kelingking dan ibu jari. Kemudian ke kiri dimulai dari kelingking, jari manis, sampai akhir. Kemudian ke kaki kanan, dimulai dari kelingking dan diakhiri dengan kelingking kiri. Wallahu a'lam”. (Syarah Shahih Muslim III:149).
Namun penentuan teknis pemotongan kuku yang dikemukakan oleh Imam Nawawi rahimahullah di atas tidak memiliki dalil. Karenanya rekan semadzhab beliau -yakni Ibnul Hajar rahimahullah- mengomentari pernyataan Imam Nawawi rahimahullah di atas dengan menandaskan:
لم يثبت في ترتيب الأصابع عند القص شيء من الأحاديث.... ثم قال: وقد أنكر ابن دقيق العيد الهيئة التي ذكرها الغزالي ومن تبعه وقال: كل ذلك لا أصل له… نعم ، البداءة بيمنى اليدين ويمنى الرجلين له أصل وهو (كان يعجبه التيامن)
“Tidak ada satupun hadits yang memberikan ketentuan dalam perkara urutan jari saat memotong kuku. Kemudian beliau berkata: “Ibnu Daqiqil ‘Id rahimahullah telah mengingkari cara yang disebutkan oleh Imam Ghazali rahimahullah dan yang mengikuti beliau dengan menyatakan: “Semua itu tak memiliki sumber hukum (syari'at). Dan penyunnahan hal ini tak ada dalilnya. Benar, memulai dengan kanan dari kedua tangan dan kanan dari kedua kaki itu memang ada asal sumber hukumnya, yaitu hadits (beliau shallallahu ’alaihi wa sallam menyukai dari kanan)”. (Fathul Bari X:345 dengan sedikit peringkasan).
Walhamdu lillaahi rabbil ‘aalamiin, wa shallallahu ‘alaa Muhammadin.
🔰 @Manhaj_salaf1
•┈┈•••○○❁🌻💠🌻❁○○•••┈┈•
Mau dapat Ilmu ?
Mari bergabung bersama GROUP MANHAJ SALAF
📮 Telegram : http://t.me/Manhaj_salaf1
📱 Whatshapp : 089665842579
🌐 Web : dakwahmanhajsalaf.com
📷 Instagram : bit.ly/ittibarasul1
🇫 Fanspage : fb.me/ittibarasul1
Share, yuk! Semoga saudara² kita mendapatkan faidah ilmu dari yang anda bagikan dan menjadi pembuka amal² kebaikan bagi anda yang telah menunjukkan kebaikan. آمِينَ.
Posting Komentar untuk "Hukum Seputar Memotong Kuku"
Berkomentarlah dengan bijak