Hukum Adzan Dan Iqamat Ketika Memakamkan Jenazah
Sangat banyak mereka yang saat memasukkan mayat ke liang kubur diiringi adzan dan iqamat. Ada sebagian kecil Ulama yang menyunnahkan, namun sama sekali tak berhujjah dengan hadits atau atsar yang shahih. Sebagian mereka yang menyunnahkan itu biasanya hanya besandar pada istihsan (penganggapan baik sesuatu) dengan dalil analogi. Analoginya begini:
Bayi ketika baru lahir ke dunia itu diadzankan dan di iqamatkan, maka demikian pula saat mati dan dimakamkan sangat baik diadzankan dan diiqamatkan. Benarkah demikian ?
Ana pernah memuat tulisan tentang hukum mengadzankan dan mengiqamatkan bayi yang baru dilahirkan yang kesimpulannya hadits-hadits tersebut sangat lemah. Dengan demikian, karena adzan dan iqamat itu urusan ibadah dan ibadah tak boleh dilakukan kecuali dengan dalil yang shahih, maka perbuatan itu termasuk bid'ah.
Jika mengadzankan dan mengiqamatkan bayi yang baru dilahirkan yang dijadikan pokok qiyasnya saja adalah sangat lemah, maka bagaimanakah lagi mengqiyaskan suatu amalan ibadah dalam hal ini mengadzankan dan mengiqamatkan jenazah yang hendak dimasukan ke liang lahat yang sama sekali tak ada hadits pendukungnya dengan hadits yang lemah semacam mengadzankan dan mengiqamatkan bayi yang baru dilahirkan ini. Amalan rapuh berpegang dengan amalan rapuh lainnya. Allahul Musta’an.
Secara pasti jelas, tidak ada satu haditspun yang menunjukkan perintah atau contoh baik dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam atau satu saja diantara sekian ribu Shahabat radhiallahu ‘anhum ajma’in yang pernah mengamalkan hal ini. Bahkan tak sedikit para Ulama yang menetapkan bid'ahnya hal ini.
Berikut kutipan perkataan beberapa Ulama dalam masalah ini
1) Madzhab Hanafi
Fatwa Ibnu ‘Abidin Al Hanafi rahimahullah berkata:
أنه لا يسن الاذان عند إدخال الميت في قبره كما هو المعتاد الآن، وقد صرح ابن حجر في فتاويه بأنه بدعة
"Tidak disunnahkan adzan saat memasukkan mayat ke dalam kuburnya sebagaimana kebiasaan yang dilakukan orang saat ini. Bahkan Ibnu Hajar telah mengatakan dalam kumpulan fatwanya bahwa hal itu adalah bid'ah." (Hasyiyah Ibnu Abidin II:255)
2) Madzhab Maliki
Al Hathab Ar Ru’aini rahimahullah berkata:
وفي فتاوى الأصبحي هل ورد في الأذان والإقامة عند إدخال الميت القبر خبر فالجواب لا أعلم فيه ورود خبر ولا أثر إلا ما يحكى عن بعض المتأخرين ولعله مقيس على استحباب الأذان والإقامة في أذن المولود فإن الولادة أول الخروج إلى الدنيا وهذا أول الخروج منها وهذا فيه ضعف فإن مثل هذا لا يثبت إلا توفيقا
Dalam fatwa-fatwanya Al Ashbahi: "Apakah ada khabar (hadits) dalam masalah adzan dan iqamat saat memasukkan mayit ke kubur?". Maka Jawabannya: "Saya tak mengetahui adanya sebarang hadits maupun atsar yang terkait masalah ini kecuali hanya sekedar apa yang diceritakan oleh Ulama belakangan. Boleh jadi berdalil dengan mengqiyaskan anjuran adzan dan iqamat pada bayi yang baru dilahirkan. Karena kelahiran itu awal keluarnya (manusia) ke alam dunia, dan (kematian) ini awal keluarnya manusia dari dunia. Namun ada yang lemah dalam hal ini. Karena masalah semacam ini tak bisa ditetapkan kecuali dengan dalil yang kokoh." (Mawaahibul Jalil fi Syarhi Mukhtashar as Syaikh Khalil III:319)
3) Madzhab Syafi'i
Ibnu Hajar Al Haitsami As Syafi'i rahimahullah berkata:
(وَسُئِلَ) نَفَعَ اللَّهُ بِهِ بِمَا لَفْظُهُ مَا حُكْمُ الْأَذَانِ وَالْإِقَامَةِ عِنْدَ سَدِّ فَتْحِ اللَّحْدِ ؟ (فَأَجَابَ) بِقَوْلِهِ هُوَ بِدْعَةٌ
Ibnu Hajar rahimahullah pernah ditanya -semoga Allah memberikan manfaat dengannya -: "Apa hukum adzan dan iqamat saat menutup liang lahat?". Ibnu Hajar rahimahullah menjawab: "Ini adalah bid'ah*. (Al Fatawa al Fiqhiyah al Kubra III:166)
Sementara masih dari tokoh Madzhab Syafi’i, Al Bajirami rahimahullah mengatakan:
وَلَا يُنْدَبُ الْأَذَانُ عِنْدَ سَدِّهِ خِلَافًا لِبَعْضِهِمْ
Prof. DR. Wahbah Az-Zuhaili sampai berkata:
ولا يسن عند إدخال الميت القبر على المعتمد عند الشافعية
4) Madzhab Hanbali
Ibnu Qudamah rahimahullah berkata:
أجمعت الأمة على أن الأذان والإقامة مشروع للصلوات الخمس ولا يشرعان لغير الصلوات الخمس
"Umat Islam sepakat bahwasanya adzan dan iqamat itu hanya disyari'atkan untuk shalat lima waktu dan keduanya (adzan dan iqamat) tidak disyari'atkan untuk selain shalat lima waktu". (Al Mughni as Syarhul Kabir I:388)
Fatwa Lajnah Ad Da’imah Saudi Arabia berkata:
لا يجوز الأذان ولا الإقامة عند القبر بعد دفن الميت، ولا في القبر قبل دفنه، لأن ذلك بدعة محدثة
"Tidak boleh adzan dan iqamah di kuburan setelah menguburkan mayit, atau sebelumnya. Karena perbuatan ini tidak ada tuntunannya dan termasuk perkara baru dalam agama". (Fatwa Lajnah Ad-Daa’imah 9/72)
Fatwa Syaikh bin Baaz rahimahullah, saat ditanya masalah ini maka beliau menegaskan:
هذا بدعة، الأذان في القبر والإقامة في القبر بدعة لا تجوز، كل هذا لا يجوز، لا بعد الدفن ولا قبل الدفن، كله لا يجوز
Syaikh Muqbil bin Hadi rahimahullah berkata:
الأذان على القبر يعتبر بدعة ، لأنّه لم يثبت عن النّبيّ صلّى الله عليه وعلى آله وسلّم
"Adzan di atas kubur hukumnya bid'ah, karena hal ini tidak pernah ada periwayatan yang kokoh dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam".
http://www.muqbel.net/fatwa.php?fatwa_id=219
Kesimpulannya, adzan dan Iqamat saat menguburkan jenazah adalah bid'ah.
وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وآله وصحبه وسلم
Mau dapat Ilmu ?
Mari bergabung bersama GROUP MANHAJ SALAF
Telegram: http://t.me/Manhaj_salaf1
Youtube: http://youtube.com/ittibarasul1
Group WhatsApp: http://wa.me/6289665842579
Twitter: http://twitter.com/ittibarasul1
Web: dakwahmanhajsalaf.com
Instagram: http://Instagram.com/ittibarasul1
Facebook: http://fb.me/ittibarasul1
Share, yuk! Semoga saudara² kita mendapatkan faidah ilmu dari yang anda bagikan dan menjadi pembuka amal² kebaikan bagi anda yang telah menunjukkan kebaikan. آمِينَ.
Assalamu Alaikum, Bagaimana Dengan Tahlilan Dan Kunut Subuh Syukron.
BalasHapuskurang sependapat
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Hapuskurang sependapat bagaimana?
Hapusudah jelas dalilnya diatas, mahzab syafi'i yang kebanyakan dipakai orang indonesia saja sudah mengatakn kalau itu bid'ah
azan dan iqqamat disaat menguburkan jenazah di indonesia sebanarnya itu sudah kebiasaan, kebiasaan yang buruk
Pasti nganu...
BalasHapus