Apakah Orang Miskin Tidak Diwajibkan Membayar Zakat Fithri?

Oleh Ustadz Berik Said hafizhahullah

Sebelum membahas apakah orang miskin tidak berkewajiban membayar zakat fithri, maka ada baiknya kita melihat terlebih dahulu definisi miskin menurut syariat dalam pasal di bawah ini.

Definisi Miskin Dalam Syariat

Sahl Ibn Hanzhalah radhiallahu ‘anhu mengisahkan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

من سأل وعنده ما يُغنيهِ فإنما يَسْتكثِرُ من النارِ وقال النُّفَيلِيُّ في موضعٍ آخرَ من جمرِ جهنمَ فقالوا يا رسولَ اللهِ وما يُغْنِيهِ وقال النفيليُّ في موضعٍ آخرَ وما الغِنَى الذي لا تَنْبغِي معه المسألةُ قال قدرُ ما يُغَدِّيه ويُعَشِّيه وقال النُّفَيْلِيُّ في موضعٍ آخرَ أنْ يكونَ له شِبَعُ يومٍ وليلةٍ أو ليلةٍ ويومٍ

“Barangsiapa meminta-minta, padahal dia memiliki apa yang mencukupinya, maka sesungguhnya dia memperbanyak dari api neraka”. -An Nufaili mengatakan di tempat yang lain “(memperbanyak) dari bara Jahanam”. Maka para Shahabat bertanya: “Wahai Rasulullah, apakah yang mencukupinya ?". An Nufaili mengatakan di tempat yang lain: “Apakah kecukupan yang dengan itu tidak pantas meminta-minta ?”. Beliau bersabda: “Seukuran yang mencukupinya (makanan) yang untuk waktu pagi dan sore". An Nufaili mengatakan di tempat yang lain: "Dia memiliki (makanan) yang mengenyangkan untuk sehari semalam“. [HR.Abu Dawud no. 1629, Kata Al-Albani dalam Shahih Abi Dawud no.1629, Shahih. Kata Syaikh Muqbil dalam as Shahihul Musnad 462 "صحيح ، رجاله رجال الصحيح"]

Dengan mencermati hadits diatas jelaslah bahwa secara syariat tidak disebut miskin bagi orang yang masih memiliki stok makanan bagi dirinya dan keluarganya untuk satu hari itu. Perhatikan definisi miskin di atas, karena amat penting.

Karena itulah maka para Ulama memberikan batasan miskin itu adalah orang yang tidak memiliki bahan makanan untuk ukuran satu hari itu. Adapun jika untuk satu hari itu -bila setelah dikeluarkan zakat fithrinya- dia masih memiliki ketersediaan makanan untuk sehari itu untuk dirinya dan keluarganya, maka dia tetap wajib mengeluarkan zakat fithrinya.

Berkata Imam Syafi’i rahimahullah sebagaimana dinukilkan oleh Al Khithobi rahimahullah dalam Ma’aalimis Sunan II:49:

إذا فضل عن قوت المرء وقوت أهله مقدار ما يؤدي عن زكاة الفطر وجبت عليه

“Apabila makanan seseorang melebihi kebutuhan dirinya dan keluarganya, seukuran untuk membayar zakat fithri, maka dia wajib mengeluarkan zakatnya.”

Dalam Masaa’il Imam Ahmad Riwayat Abi Dawud I:124 ada keterangan:

سئل أحمد عن الفقير عليه زكاة الفطر ؟ قال: إذا كان عنده قوت يومه فما فضل عنه ليؤدي

Ahmad (bin Hanbal) rahimahullah pernah ditanya tentang orang yang faqir, apakah ia tetap berkewajiban membayar zakat fithri? Beliau menjawab: “Jika ia masih memiliki makanan pokok untuk satu harinya, maka kelebihannya harus dibayarkan untuk zakat fithri".

قيل لأحمد: ليس عنده ؟ قال: ليس عليه شيء

Imam Ahmad rahimahullah (kembali) ditanya: “Jika ia sudah tak memiliki apapun?“. Beliau menjawab: “Maka (barulah) ia tak berkewajiban lagi membayar zakat fithrinya“.

Dengan demikian maka sungguh pemandangan tragis jika kita melihat hari ini orang yang di rumahnya masih memiliki bahkan 3 buah hp, bahkan terkadang mengenakan emas di tangannya, namun tanpa malu-malu lagi ia terdaftar atau mendaftarkan diri dan mengantri sebagai penerima zakat fithri. Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raji’uun

Kesimpulannya, jika seseorang ,masih memiliki makanan pokok ukuran sehari semalam bagi dirinya dan keluarganya, maka ia tetap wajib mengeluarkan zakat fithri.

وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وآله وصحبه وسلم

🔰 Manhaj_salaf1

•┈┈•••○○❁🌻💠🌻❁○○•••┈┈•

Mau dapat Ilmu ?
Mari bergabung bersama GROUP MANHAJ SALAF

📮 Telegram: http://t.me/Manhaj_salaf1
🎥 Youtube: http://youtube.com/ittibarasul1
📱 Group WhatsApp: wa.me/62895383230460
📧 Twitter: http://twitter.com/ittibarasul1
🌐 Web: dakwahmanhajsalaf.com
📷 Instagram: http://Instagram.com/ittibarasul1
🇫 Facebook: http://fb.me/ittibarasul1

Share, yuk! Semoga saudara² kita mendapatkan faidah ilmu dari yang anda bagikan dan menjadi pembuka amal² kebaikan bagi anda yang telah menunjukkan kebaikan. آمِينَ.