Jika Kamu Bermimpi Buruk
Oleh Ustadz Berik Said hafidzhahullah
Pernahkah kita baik di siang hari terlebih di malam hari bermimpi dengan mimpi yang membuat kita tak nyaman, seperti bermimpi menjumpai makhluk menakutkan, atau dikejar hewan ganas, atau apapun yang membuat kita takut atau tak nyaman. Lantas kita terbangun. Tentu kita semua pernah merasakannya.
Lantas bagaimana kiat-kiat syar’i untuk mengatasi masalah ini ? Berikut pembahasan ringkasnya:
1). Hadits dari Abu Qatadah radhiallahu ‘anhu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
الرُّؤْيَا مِنَ اللَّهِ وَالْحُلْمُ مِنَ الشَّيْطَانِ فَإِذَا حَلَمَ أَحَدُكُمْ حُلْمًا يَكْرَهُهُ فَلْيَنْفُثْ عَنْ يَسَارِهِ ثَلاَثًا وَلْيَتَعَوَّذْ بِاللَّهِ مِنْ شَرِّهَا فَإِنَّهَا لَنْ تَضُرَّهُ.
"Mimpi yang baik itu berasal dari Allah, sedangkan mimpi buruk itu datang dari setan. Jika salah seorang dari kalian bermimpi buruk atau dia benci maka hendaklah ia meludah kecil ke arah kirinya sebanyak tiga kali dan memohon perlindungan kepada Allah (ta’awudz) dari keburukan mimpinya tersebut. Sesungguhnya mimpi buruk itu tidak akan mampu mendatangkan bahaya padanya." [HSR. Bukhari no.5747 dan Muslim no.6039]
2). Hadits dari Jabir radhiallahu ‘anhu. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إِذَا رَأَى أَحَدُكُمُ الرُّؤْيَا يَكْرَهُهَا فَلْيَبْصُقْ عَنْ يَسَارِهِ ثَلاَثًا وَلْيَسْتَعِذْ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ ثَلاَثًا وَلْيَتَحَوَّلْ عَنْ جَنْبِهِ الَّذِى كَانَ عَلَيْهِ.
"Jika salah seorang dari kalian bermimpi buruk atau yang ia tak sukai maka hendaklah ia meludah kecil ke arah kirinya sebanyak tiga kali, memohon perlindungan kepada Allah (berta’awudz) dari gangguan setan sebanyak tiga kali dan mengubah posisi tidurnya sebelumnya.” [HSR. Muslim no.2262]
3). Hadits dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
فَإِنْ رَأَى أَحَدُكُمْ مَا يَكْرَهُ فَلْيَقُمْ فَلْيُصَلِّ وَلاَ يُحَدِّثْ بِهَا النَّاسَ.
"Jika salah seorang dari kalian melihat dalam mimpinya hal yang dia benci maka hendaklah dia berdiri untuk mengerjakan shalat dan janganlah dia menceritakannya kepada orang lain.”[HSR. Muslim no.2263]
Sekilas penjelasan tentang beberapa hadits shahih di atas.
Hadits-hadits di atas memberikan pelajaran kepada kita bila kita mengalami mimpi buruk lalu kita terbangun, maka kita disunnahkan untuk melakukan beberapa hal berikut:
1). Meludah ke arah kiri sebanyak tiga kali.
فَلْيَنْفُثْ عَنْ يَسَارِهِ ثَلاَث.
Pengertian meludah di sini kata Imam Nawawi rahimahullah:
نفخ لطيف بلا ريق.
"Meludah sedikit dengan nafas, tanpa mengeluarkan air ludah." (Syarah Shahih Muslim XX:21)
2). Membaca ta’awudz sebanyak tiga kali.
وَلْيَسْتَعِذْ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ ثَلاَثًا
“Dan memohon perlindungan kepada Allah (berta’awudz) dari syaithan sebanyak tiga kali."
Teknis bacaan ta’awudznya bisa ta’awudz yang biasa kita baca, atau bisa ikut dengan apa yang disebutkan pada hadits berikut:
أن خالدَ بنَ الوليدِ قال لرسولِ اللهِ صلَّى اللهُ عليهِ وسلمَ: إني أُروَّعُ في منامي ، فقال له رسولُ اللهِ صلَّى اللهُ عليهِ وسلمَ: قلْ: أعوذُ بكلماتِ اللهِ التامةِ ، من غضبِه وعقابِه وشرِّ عبادِه ، ومن همزاتِ الشياطينِ ، وأن يحضرونَ
"Bahwa Khalid bin Walid radhiallahu ‘anhu pernah bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam Sesungguhnya aku terbangun dari tidurku. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Aku berlindung dengan kalimat Allah yang Maha sempurna dari kemarahan dan balasan-Nya, dari kejahatan para hamba-Nya, dari bisikan-bisikan syaitan dan (semua itu) jangan sampai datang kepadaku.” [HR. Tirmidzi no. 3528 dan lain-lain. Kata Ahmad Syakir dalam tahqiqnya atas Musnad Ahmad X: 170: Shahih. Kata al Albani dalam Shahih Tirmidzi no 3528: hasan]
Boleh pula dengan ta’awudz yang terdapat pada atsar berikut:
Berkata Imam Ibrahim An Nakha’i rahimahullah (beliau seorang Ulama tabi’in yang wafat tahun 96 H. Pakar fiqh besar, salah satu murid tercerdas dari Ibnu Mas’ud radhiallahu ‘anhu. Seluruh Ulama menyepakati beliau adalah tsiqah, dapat dipercaya):
إذا رأى أحدكم رؤيا يكرهها فليقل
Bila salah seorang diantara kamu bermimpi dengan mimpi yang ia membencinya, maka hendaklah ia (berdo’a/ berta’awudz) dengan do’a)/ta’awudz berikut:
أَعُوْذُ بِمَا عَاذَتْ بِهِ مَلَائِكَةُ اللهِ وَرَسُلُهُ مِنْ شَرِّ رُؤْيَايَ أَنْ تُصِيْبَنِيْ فِيْهَا مَا أَكْرَهُ فِيْ دِيْنِيْ وَ دُنْيَايَ يا رحمن
"Aku berlindung kepada Dzat yang para malaikat Allah dan rasul-rasul Nya berlindung kepada-Nya, dari keburukan mimpiku, agar tidak menimpa pada diriku hal yang telihat dalam mimpiku berupa keburukan pada urusan agamaku dan duniaku, Yaa Rahman.” [HR. Abdur Razaq dalam Mushannafnya no.20359]
Hadits ini juga terdapat dalam Kitab ar Ru’yaa karya Syaikh Hamud at Tuwaijirii rahimahullah. Setelah mencantumkan atsar di atas, Syaikh at Tuwaijirii rahimahullah berkomentar:
رواه عبد الرزاق وابن أبي شيبة وإسناد كل منهما صحيح
"Atsar tersebut diriwayatkan oleh Abdur Razaq dan Ibnu Abi Syainah rahimahullah dan setiap sanadnya shahih.
3). Hendaklah ia bangun dan kerjakan shalat.
فَلْيَقُمْ فَلْيُصَلِّ
Ini adalah sunnah, shalat sunnah mutlak, cukup dengan dua raka’at.
4). Dan mengubah posisi tidurnya sebelumnya.
وَلْيَتَحَوَّلْ عَنْ جَنْبِهِ الَّذِى كَانَ عَلَيْهِ
Bagi yang tidak hendak shalat sunnah mutlak tadi, dan terus hendak menyambung tidur lagi, atau bagi yang telah menyelingi dengan shalat sunnah mutlak dengan mau tidur lagi, maka hendaklah ia mengubah posisi tidurnya, yakni jangan sama dengan posisi pertama saat ia tidur sebelum bermimpi. Sebagai contoh jika awalnya ia tidur posisi kepala di timur dan kaki di arah barat, maka ubahlah misal kepala di arah barat dan posisi menjulur ke arah timur, dan sebagainya. Atau membalik arah posisi miring tubuhnya, dan sebagainya, yang penting tak sama dengan posisi sebelum mimpi itu.
5). Jangan ceritakan mimpi buruk itu pada siapapun.
Syaikh al Utsaimin rahimahullah berkata saat menjelaskan makna larangan menceritakan mimpi buruk itu sebagai berikut:
أي لا يقول رأيت ورأيت ولا يذهب إلى الناس يعبرونها ولا يذهب إلى أحد يفسرها فإنها لا تضره أبداً.
"Maksudnya tak perlu dia berkata (menceritakan). Aku telah bermimpi (buruk) ini dan itu, dan tak perlu pula ia pergi menemui orang untuk menceritakannya, dan tak perlu pula ia pergi menemui seorangpun dari ahli tafsir mimpi, karena mimpi buruknya tersebut tak akan membahayakan dia selamanya.
وكان الصحابة رضي الله عنهم يرون الرؤيا يكرهونها فلما حدثهم النبي صلى الله عليه وعلى آله وسلم بهذا الحديث استراحوا فصار الإنسان إذا رأى الرؤيا التي يكرهها بصق عن يساره ثلاث مرات واستعاذ من شرها وشر الشيطان ولم يحدث بها أحدا ثم لا تضره وكأنه ما رآها
Dulu para Shahabat radhiallahu ‘anhum juga pernah bermimpi yang tidak disukanya, namun saat mereka tahu hadits ini, maka mereka enjoy saja (dengan mimpi buruk tersebut). Karenanya cukuplah bagi seseorang yang mengalami mimpi yang tak disukainya, untuk meludah ke arah kirinya tiga kali, lantas berta’awudz dari kejelekan mimpinya dan kejelekan setan, dan tak perlu lagi ia menceritakan mimpi buruknya itu pada seorangpun. Semua itu tak akan membahayakannya, dan anggap saja ia tak bermimpi buruk itu sama sekali." (Syarah Riyaadhus Shalihiin, karya Syaikh al Utsaimin rahimahullah I: 953)
Walhamdu lillaahi rabbil ‘aalamiin, wa shallallahu ‘alaa Muhammadin.
🔰 @Manhaj_salaf1
•┈┈•••○○❁🌻💠🌻❁○○•••┈┈•
Mau dapat Ilmu ?
Mari bergabung bersama GROUP MANHAJ SALAF
📮 Telegram : http://t.me/Manhaj_salaf1
📱 Whatshapp : 089665842579
🌐 Web : dakwahmanhajsalaf.com
📷 Instagram : bit.ly/ittibarasul1
🇫 Fanspage : fb.me/ittibarasul1
Share, yuk! Semoga saudara² kita mendapatkan faidah ilmu dari yang anda bagikan dan menjadi pembuka amal² kebaikan bagi anda yang telah menunjukkan kebaikan. آمِينَ.
Posting Komentar untuk "Jika Kamu Bermimpi Buruk"
Berkomentarlah dengan bijak