Aqidah & Manhaj -Kaidah Yang Ke 9-
Bahwa kemenangan kaum muslimin dan kebaikan keadaan mereka terikat dengan dua perkara:
1. Ilmu yang bermanfaat.
2. Amal Shaleh.
Berdasarkan firman Allah:
هُوَ الَّذِي أَرْسَلَ رَسُولَهُ بِالْهُدَىٰ وَدِينِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّينِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُونَ
“Dialah Allah yang telah mengutus Rasul-Nya dengan huda (ilmu) وَدِينِ الْحَقِّ yaitu amal, untuk memenangkan di atas agama seluruhnya, walaupun orang-orang musyrikin itu tidak suka.” (QS At-Taubah: 33)
Di sini Allah menyebutkan bahwa tujuan mengutus Rasul-Nya adalah membawa ilmu dan amal.
Untuk apa…? Untuk Allah menangkan diatas seluruh agama.
Selama umat Islam mempraktekkan ilmu dan amal, menggabungkan dua perkara ini, maka mereka pasti akan di berikan oleh Allah, kemuliaan dan kemenangan. Namun ketika salah satunya tidak ada, hanya berilmu tapi tidak beramal atau beramal tapi tanpa ilmu, maka disaat itu Allah akan hinakan mereka.
1. Ilmu yang bermanfa'at.
Allah Ta’ala juga berfirman:
وَمَا كَانَ الْمُؤْمِنُونَ لِيَنْفِرُوا كَافَّةً ۚ فَلَوْلَا نَفَرَ مِنْ كُلِّ فِرْقَةٍ مِنْهُمْ طَائِفَةٌ لِيَتَفَقَّهُوا فِي الدِّينِ وَلِيُنْذِرُوا قَوْمَهُمْ إِذَا رَجَعُوا إِلَيْهِمْ لَعَلَّهُمْ يَحْذَرُونَ
“Tidaklah layak kaum mukminin semuanya pergi ke medan perang, kalaulah ada sekelompok dari mereka untuk Tafaqquh dalam agama, agar mereka memberikan peringatan kaumnya ketika kembali kepada mereka, agar mereka waspada.“ (QS At-Taubah: 122)
Di sini Allah meyuruh agar ada sekelompok kaum muslimin yang betul-betul tafaqquh dalam agama agar menjadi da’i-da’i yang mengajarkan mereka tentang dien.
Dan tentu akhowat Islam, kita berusaha untuk menuntut ilmu tentunya kepada para Ulama. Demikian pula kita berusaha untuk semaksimal mungkin menyampaikan ilmu. Terutama di zaman sekarang ini.
Kata Syaikh Al-Albani rahimahullah:
“Jihad yang paling besar di zaman sekarang ini adalah menuntut ilmu dan menyebarkan ilmu.”
Dan akhowat Islam, dengan ilmu yang bermanfaat kita bisa mengetahui jalan yang haq. Dengan ilmu yang bermanfaat kita bisa memilah mana aqidah yang benar, mana aqidah yang tidak benar. Mana ibadah yang sesuai sunnah mana ibadah yang tidak, bahkan dengan ilmu yang bermanfaat kita melakukan tashfiyah (pembersihan Islam dari penyimpangan-penyimpangan).
2. Amal Shaleh.
Maka amal shaleh ini adalah merupakan buah daripada ilmu. Dimana dengan amal shalehlah hati menjadi lurus, dengan amal shalehpun keadaan manusia menjadi lurus. Dengan amal shaleh seseorang menjadi bekal menuju kehidupan akhirat tentunya. Maka Islam menggabungkan dua perkara yaitu ilmu dan amal.
Sebagaimana Allah juga berfirman:
اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ
"Tunjukilah kami jalan yang lurus, (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepadanya, bukan (jalan) mereka yang dimurkai, dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat". (QS. Al-Fatihah: 6-7)
"Dan pula orang yang sesat yaitu Nasrani.“ [Sebagaiman Riwayat Tarmidzi demikian]
Orang Yahudi di benci, kenapa..? Karena mereka berilmu tapi tidak beramal.
Sedangkan orang Nasrani tersesat karena beramal tanpa ilmu.
Berarti jalan yang lurus itu adalah menggabungkan antara ilmu dan amal. Maka merekalah orang-orang yang di berikan nikmat atas mereka.
Wallahu A’lam
Ditulis Oleh Ustadz Abu Yahya Badrusalam Lc, حفظه الله تعالى
🔰 @Manhaj_salaf1
•┈┈•••○○❁🌻💠🌻❁○○•••┈┈•
Mau dapat Ilmu ?
Mari bergabung bersama GROUP MANHAJ SALAF
📮 Telegram : http://t.me/Manhaj_salaf1
📱 Whatshapp : 089665842579
🌐 Web : dakwahmanhajsalaf.com
📷 Instagram : bit.ly/ittibrasul1
🇫 Fanspage : fb.me/ittibrasul1
Share, yuk! Semoga saudara² kita mendapatkan faidah ilmu dari yang anda bagikan dan menjadi pembuka amal² kebaikan bagi anda yang telah menunjukkan kebaikan. آمِينَ.
Posting Komentar untuk "Aqidah & Manhaj -Kaidah Yang Ke 9-"
Berkomentarlah dengan bijak