Da'i-Da'i Al Ashaghir
Oleh Ustadz Abu Abd rahman bin Muhammad Suud al Atsary hafidzhahullah
Apa tujuannya kalian membuat kehebohan tentang kajian akhir zaman dan teori konspirasi dan mengalihkan para pemuda pada selain ilmu dan amal ???, jawaban pada da'i-da'i "teori konspirasi"
Sebuah nasehat bagi kita yang hidup di akhir zaman dan zaman fitnah untuk berhati-hati, baik dalam belajar talaqqi ilmu dan mengambil rujukan dalam beragama.
Sebuah peringatan keras, diriwayatkan dari Nabi shallallahu alaihi wa sallam:
إن من اشراط الساعة أن يلتمس العلم عند الأصغر
"Sesungguhnya di antara tanda-tanda kiamat adalah di tuntutnya ilmu dari Al Ashaghir." [Di keluarkan oleh Abdullah bin Mubarak dalam az Zuhd 61/Thabarani dalam mu'jam kabir, juga dalam as Shahihah syaikh al Albani]
Al Ashaghir - Shaghir adalah para ahli bid'ah atau orang sesat yang mengambil pemahaman agama dari pemikiran atau sumber lain yang tidak syar'i. Ini yang di sebutkan Abdullah bin Mubarak rahimahullah.
Dalam riwayat ini, telah jelas dalam mengambil ilmu agama kita di larang mengambil ilmu dari ahli bid'ah dan orang-orang sesat serta golongan yang mengedepankan rasio, filsafat dan mengambil rujukan bukan dari dalil-dalil syar'i.
Di riwayat lain disebutkan:
و يأتي من بعد زمان كثير خطباؤه و قليل علماؤه
"Dan akan datang sesudahnya (zaman yang banyak ulamanya yakni zaman Shahabat) zaman yang banyak pengkhutbahnya (tukang ceramah) dan sedikit ulama (ahli ilmu) nya." [HR. Ahmad 5/155. Silsilah as Shahihah 2510]
Ketika membicarakan ahlul ilmu dan ahlul hadits, Imam Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata:
"Yang kami maksud ahli hadits adalah bukan seorang yang sekedar mendengarnya, menuliskannya dan meriwayatkannya tetapi orang yang benar-benar menghafalnya, mengetahuinya dan memahaminya serta mengikutinya secara dzahir batin". (Lihat al fatawa 4/95)
Sedemikian penting untuk memahami agama dari dasarnya dan sumber yang murni.
Para ulama yang benar adalah mereka yang benar-benar berpegang dengan atsar yakni dalil-dalil syar'i dan mengamalkannya dalam kehidupan meskipun kadang di satu masa hal itu tidak populer dan menyelisihi kaumnya.
Imam Khatib al Baghdadi rahimahullah berkata saat meriwayatkan hadits Nabi shalallahu alaihi wa salam:
لا تزال طائفة من أمتي على الحق
"Akan senantiasa ada di dalam umatku satu thaifah (golongan) yang berdiri di atas al haq (kebenaran)."
Beliau meriwayatkan dari Yazid bin Harun
"Jika yang di maksud bukan ashabul hadits (orang yang berpegangan kepada hadits Nabi), maka aku tidak tahu lagi siapa mereka". (Lihat khashaish ahli hadits hal 43 oleh Muhammad Muhibuddin Abu Zaid)
Sebuah fenomena menyedihkan hari ini, yang kita saksikan. Sebagian manusia mereka begitu mudahnya belajar pada siapa saja yang mereka temui tanpa melihat isi dari yang di sampaikan da'i-da'i tersebut.
Kita gembira di satu sisi, "fenomena hijrah" sebagian kaum muda untuk lebih giat belajar namun, di satu sisi kita prihatin karena sebagian pemuda itu salah langkah dalam hijrahnya. Mereka mengikuti setiap teriakan bergaung, mengikuti setiap fenomena kekinian dan yang sedang firal. Sehingga, aqidah mereka tidak kokoh, manhaj mereka belepotan, dan tidak tegar ketika terhempas oleh dasyatnya fitnah akhir zaman.
Setelah muncul fenomena da'i-da'i syubhat, kemudian da'i-da'i politikus, sekarang di hebohkan dengan da'i-dai yang membahas fenomena akhir zaman.
Di antara ciri-ciri da'i-da'i itu, di antaranya:
Dakwahnya hanya membahas satu sisi agama.
Contoh, sisi tazkiyatun nufus yang biasanya hanya berkutat masalah hati dan sumbernya dari kitab-kitab sufi yang istilahnya "jagalah hati", dzikir atau sedekah atau sekarang yang lagi viral tentang ilmu akhir zaman yang mereka istilahkan ilmu tentang dajjal atau Illuminati atau ya'juj dan ma'juj.
Apakah ada yang salah?
Jawab: ya, bila mereka mengupas sisi akhir zaman dari sisi syar'i dan menghasilkan amal nyata menghadapi akhir zaman, tentu hal ini benar tanpa keraguan lagi. Namun, bila dengan semua itu yang muncul adalah viralisme membuat kehebohan, membuat kepanikan publik, mencela pemimpin kaum muslimin di depan umum, dan ujung-ujungnya di arahkan pada politik yang tidak syar'i, serta tidak membawa amal shalih serta yang paling menyedihkan membawa pemuda pemudi kita sibuk dengan simbolisme dajjal dan illuminati dan sibuk dengan dunia konspirasi, medsos, dan media-media informasi yang belum tentu benar, hal ini tentu sebuah bencana.
Kami katakan belum tentu benar, karena mereka menyampaikan data-data invalid, tidak akurat, serampangan, tidak jujur, membuat opini jahat dan dasar-dasar riwayat palsu dan lemah yang di sisipkan dalam kajiannya.
Contoh ketidak jujuran dalam menyampaikan riwayat, semisal yang di sampaikan Rahman Baequni (atau Zulkifli, atau Imran Husain dan semisal) tentang Izazil bahwa dia itu iblis yang memusuhi Adam alaihi salam. Serta ucapannya bahwa Samiri dan Yudas itu dajal.
Tunjukan satu hadits yang shahih tentang itu? Atau masalah segitiga bahwa kita tidak boleh shalat di masjid yang ada simbol segitiga dajjal???, tunjukkan larangan dalam syariat???
Ini masih contoh kecil.
(Semoga tulisan ini sampai kepada beliau, dan bisa menghubungi kami).
Apa tujuanmumu wahai da'i dengan semua ini ??? Ingin membuat kehebohan dan kekacauan di tengah masyarakat ???
Kepada para pemuda, sebuah nasehat. Hendaknya kalian perbaiki niat dalam hijrah dan belajar. Awali tahapan hijrah kalian dengan benar, pelajari Aqidah melalui guru dan kitab-kitab ulama salaf kemudian perbaiki manhaj kalian, pelajari kitab-kitab seperti Syarhus Sunnah, Usulus Sunnah, Aqidah Thahawiyah dan Washitiyah dan semisal kemudian pelajari cara thaharah, shalat, dan ibadah-ibadah lainnya, setelah itu hiasi diri kalian dengan adab dan akhlaknya para salaf. Semoga dengan itu kalian memperoleh kebaikan bagi dunia dan akhirat kalian.
Jangan ikuti setiap teriakan dan hasungan yang tidak benar, belajarlah untuk bertangung jawab baik pada diri sendiri, keselamatan agama dan akhirat serta masyarakat kalian.
Hendaknya kalian menempuh jalannya Rasulullah shalallahu alaihi wa salam dan Shahabatnya radhiallahu anhum.
Pelajarilah islam yang lurus, bukan sekedar kajian bombastis yang tidak membawa kebaikan, ilmu, dan amal nyata.
Terakhir, kami sampaikan wasiat penulis Siyar Alami Nubala,
Az Dzahabi rahimahullah beliau berkata:
على علم الحديث وعلمائه ليبكِ من كان باكيًا،
فقد عاد الإسلام المحض غريبًا كما بدأ،
فليسع امرؤ في فكاك رقبته من النار.
"Hendaklah orang yang menangis, menangisi karena kehilangan ilmu hadits dan para ulamanya,
Karena sungguh Islam yang murni telah kembali menjadi asing sebagaimana awal kemunculannya
Maka hendaklah seseorang saat ini berusaha membebaskan dirinya dari neraka." (Siyar Alamin Nubala jilid 13 hlm. 323)
🔰 @Manhaj_salaf1
•┈┈•••○○❁🌻💠🌻❁○○•••┈┈•
Mau dapat Ilmu ?
Mari bergabung bersama GROUP MANHAJ SALAF
📮 Telegram : http://t.me/Manhaj_salaf1
📱 Whatshapp : 089665842579
🌐 Web : dakwahmanhajsalaf.com
📷 Instagram : bit.ly/ittibrasul1
🇫 Fanspage : fb.me/ittibrasul1
Share, yuk! Semoga saudara² kita mendapatkan faidah ilmu dari yang anda bagikan dan menjadi pembuka amal² kebaikan bagi anda yang telah menunjukkan kebaikan. آمِينَ.
jangan hobi mencela bung,
BalasHapusanda pun belum tentu benar 100%