Lagi-Lagi Sikap Kita Dalam Politik Saat Ini Khususnya Menjelang Pemilu! Belumkah Cukup Ini Menjadi Panduan ?
Oleh Ustadz Berik Said Hafizhahullah
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
سَتَكُونُ فِتَنٌ الْقَاعِدُ فِيهَا خَيْرٌ مِنْ الْقَائِمِ وَالْقَائِمُ فِيهَا خَيْرٌ مِنْ الْمَاشِي وَالْمَاشِي فِيهَا خَيْرٌ مِنْ السَّاعِي وَمَنْ يُشْرِفْ لَهَا تَسْتَشْرِفْهُ وَمَنْ وَجَدَ مَلْجَأً أَوْ مَعَاذًا فَلْيَعُذْ بِهِ.
“Akan terjadi fitnah (huru hara), orang yang duduk lebih baik daripada yang berdiri, orang yang berdiri lebih baik daripada yang berjalan, orang yang berjalan lebih baik daripada yang berlari, barangsiapa yang (justru) ikut larut padanya maka dia akan terjebak, maka barangsiapa yang dapat menghindari dari melarikan diri/menjauhkan diri darinya maka hendaklah dia lakukan”.
[HSR. Bukhari 3061, dan Muslim 2886].
Dalam redaksi lain tentang apa yang harus dilakukan saat fitnah mulai berkobar, maka beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
أَلَا فَإِذَا نَزَلَتْ أَوْ وَقَعَتْ فَمَنْ كَانَ لَهُ إِبِلٌ فَلْيَلْحَقْ بِإِبِلِهِ وَمَنْ كَانَتْ لَهُ غَنَمٌ فَلْيَلْحَقْ بِغَنَمِهِ ...
"Ketahuilah jika fitnah telah datang, maka yang memiliki unta hendaklah membawa untanya menjauh dan yang memiliki kambing hendaklah membawa kambingnya menjauh..."
[HSR. Muslim 2887]
Pengertian fitnah itu sangat banyak tergantung konteks kalimatnya. Adapun maksud kalimat fitnah pada hadits ini adalah:
ﻣﺎ ﻳﻜﻮﻥ ﺑﻴﻦ ﺍﻟﻤﺴﻠﻤﻴﻦ ﻣﻦ ﺍﻟﻘﺘﺎﻝ ﺑﺎﻟﺒﻐﻲ ﻭﺍﻟﻌﺪﻭﺍﻥ، ﺃﻭ ﺍﻟﺘﻨﺎﺯﻉ ﻋﻠﻰ ﺃﻣﻮﺭ ﺍﻟﺪﻧﻴﺎ ...
"Perkara yang bisa mendorong kaum muslimin terlibat dalam peperangan akibat kedengkian dan permusuhan, atau perselihan karena urusan perkara duniawi ..."
(https://www.alukah.net/library/0/50628/ )
Bukankah kita tahu wa bil khusus pemilu di indonesia saat ini sangat berpeluang menimbulkan benturan keras antar kaum muslimin?
Bukankah berpotensi menimbulkan fitnah di antara kaum muslimin ? Lantas, apa arahan dari Nabi shallallahu ‘alahi wa sallam jika melihat indikasi ini muncul ?
Apakah kita dimotivasi untuk turut terlibat memadamkannya dengan ikut masuk pada pusaran fitnah tersebut, menceburkan diri didalamnya ?
Bacalah hadits di atas, di sana kita dapati Nabi kita shallallahu ‘alaihi wa sallam memberikan arahan agar kita menjauhi kobaran fitnah tersebut, dengan menggambarkan orang yang duduk lebih baik dari yang berdiri, orang yang berdiri lebih baik dari orang berjalan dan seterusnya, sampai pada akhirnya beliau mengatakan:
مَنْ تَشَرَّفَ لَهَا تَسْتَشْرِفْهُ ، فَمَنْ وَجَدَ فِيهَا مَلْجَأً أَوْ مَعَاذًا فَلْيَعُذْ بِه
"Barangsiapa yang (justru) ikut larut padanya maka dia akan terjebak. Maka barangsiapa mendapatkan tempat berlindung (agar tak terlibat dalam fitnah tersebut –pent) hendaklah dia lakukan. Bahkan jika unta dan kambing saja diupayakan untuk dijauhkan saat fitnah itu datang, maka bagaimanakah lagi dengan kita sebagai manusia ?"
Al Hafizh rahimahullah setelah membawakan hadits di atas, maka beliau menjelaskan:
وفيه التحذير من الفتنة ، والحث على اجتناب الدخول فيها ، وأن شرها يكون بحسب التعلق بها ....
“Dalam hadits terdapat suatu pelajaran peringatan dari (bahayanya) fitnah (huru-hara) dan motivasi agar menjauhkan diri dari masuk pusaran fitnah itu, serta kejelekan fitnah itu sesuai dengan kadar keterlibatan seseorang padanya."
(Fathul Baari XIII:31)
Insya Allah, ana bukannya tak tahu perbedaan ulama atas masalah ini, ana tahu ada ulama yang membolehkan dengan persyaratan sangat ketat yakni menimbang manfa'at dan mafsadatnya. Hanya saja ana meyakini hadits di atas lebih dekat dan lebih nyaman untuk kita amalkan sebagai panduan saat fitnah melanda. Maka ana memilih untuk saat ini kita masih memilih “tiarap“ dan menjauhi fitnah.
Walhamdu lillaahi rabbil ‘aalamiin, wa shallallahu ‘alaa Muhammadin ...
🔰 @Manhaj_salaf1
•┈┈•••○○❁🌻💠🌻❁○○•••┈┈•
Mau dapat Ilmu ?
Mari bergabung bersama GROUP MANHAJ SALAF
📮 Telegram : http://t.me/Manhaj_salaf1
📱 Whatshapp : 089665842579
🌐 Web : dakwahmanhajsalaf.com
📷 Instagram : bit.ly/Akhwat_Sallafiyah
🇫 Fanspage : fb.me/DakwahManhajSalaf1
Share, yuk! Semoga saudara² kita mendapatkan faidah ilmu dari yang anda bagikan dan menjadi pembuka amal² kebaikan bagi anda yang telah menunjukkan kebaikan. آمِينَ.
Posting Komentar untuk "Lagi-Lagi Sikap Kita Dalam Politik Saat Ini Khususnya Menjelang Pemilu! Belumkah Cukup Ini Menjadi Panduan ? "
Berkomentarlah dengan bijak